INFOBEKASI.CO, BEKASI SELATAN – White Car Indonesia (WCI) Regional Bekasi menggelar Bekasi Auto Party 2017 dalam rangka anniversary ketiga dengan tema “Satu Semangat dalam Keragaman” yang berlangsung di Hotel Santika Mega City Bekasi.
Ketua Pelaksana Acara, Eko Trusulo mengharapkan di hari jadi WCI regional Bekasi yang ketiga hari ini semoga semakin satu dalam semangat dan keragaman.
“Bekasi adalah sebagai inisiator pertama lahirnya komunitas WCI dengan 700-an lebih member yang bergabung menjadi pionir terdepan WCI dalam mereduksi program program kerja sosial, bisnis dan silaturahmi di 32 regional secara nasional,” ungkapnya.
Kegiatan yang diadakan WCI diantaranya mencakup silaturahmi, sosial dan bisnis. Menurutnya, dari silaturahmi setiap anggota mempunyai teman baru, saudara baru, komunitas baru dan juga rezekinyapun baru.
“Tahun ini acara anniversary WCI cukup luar biasa, karena dukungan dari teman-teman WCI regional Bekasi dan lainnya cukup membantu dalam mensukseskan anniversary ketiga kali ini,” ujarnya.
Menurut data yang ada, member WCI regional Bekasi sendiri saat ini sudah tercatat di atas 700. Sementara secara nasional, menurutnya sudah mencapai lebih dari 10.000 dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dari 32 regional secara nasional di seluruh Indonesia kecuali Papua.
Acara Anniversary WCI ketiga ini dihadiri dari 15 regional. Untuk yang ingin bergabung, WCI tidak pernah memberikan syarat yang berat.
“WCI tidak memberikan syarat yang memberatkan apalagi menyulitkan bagi mereka yang mau bergabung yang terutama adalah mobilnya berwarna putih, merek apa saja, dan tahunnya juga tidak dibatasi, mau pick up warna putih pun juga boleh joint di WCI karena bagi kami putih itu melambangkan hati yang suci,” jelasnya.
Untuk bergabung di WCI hanya membayar administrasi sebesar 250 ribu dan mendapatkan tool kit berupa seragam, sticker WCI dengan pemasangan yang sama di body mobil.
WCI juga menerapkan nomor body mobil bagi membernya guna memudahkan identitas membernya bukan untuk ajang senioritas dan junioritas, yang lebih dikedepankan adalah membangun sinergitas antar member sesuai dengan tema acara yakni satu semangat dalam keragaman.
“Kalau di suatu komunitas ada senioritas dan junioritas menurutnya adalah masalah, ada pembatas sedangkan saat ini zamannya milenia dan kita sudah tidak lagi harus seperti itu,” imbuhnya.
Menurut Eko, tidak ada persaingan antar komunitas mobil. Justru antar komunitas dapat menjadi saudara. Terbukti dengan hadirnya 10 komunitas mobil lainnya seperti Nissan X-Trail, Pajero Indonesia, Daihatsu, Honda Brio dan masih banyak lagi macamnya.
WCI rutin mengadakan pertemuan setiap bulan di setiap regional dengan melihat situasi dan kondisi yang ada. Biasanya momentumnya bersamaan dengan event-event sosial seperti, aksi bencana kemanusiaan, khitanan massal, santunan yatim piatu.
“Alhamdulillah WCI regional Bekasi ketua regional (Kereg)-, Andi, saya lihat dalam meng-hire membernya mengedepankan program-program kerjanya cukup bagus, makanya kondisi member di regional Bekasi sangat loyal,” lanjutnya.
Eko mengaku, yang masih menjadi kendala di WCI ialah karena memiliki member dari berbagai merek mobil, berbeda dengan komunitas yang memiliki satu merek mobil yang sangat mudah untuk mendapatkan diskon part ataupun service.
“Namun demikian WCI juga sudah melakukan kerjasama dengan rekanan bengkel seperti Honda, Daihatsu dan Toyota,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan member WCI senantiasa siap membantu anggotanya bila ada yang kesulitan di perjalanan di seluruh Indonesia. Hal ini sudah dibuktikan para member WCI karena menurut mereka bergabung di WCI sama halnya dengan mempersaudarakan dengan regional di daerah masing-masing.
“Prinsip dasar ini yang menjadikan WCI memiliki ruang terbuka di kalangan komunitas mobil di Indonesia,” tutupnya.
Ia berharap, kedepannya WCI harus lebih solid dan juga semakin kompak, karena member yabg berasal dari berbagai macam latar belakang profesi yang satu rasa dan satu penanggungan.
“Berat sama dipikul ringan sama dijinjing inilah yang harus dikedepankan, karena kalau tidak dikedepankan hal yang teknis seperti itu nantinya akan menjadi bumerang di komunitas itu sendiri. Kenapa? Karena bisa terjadi gab antara yang kaya dengan yang miskin, antara pengusaha besar dan kecil ataupun yang karyawan sekalipun, nah iyulah yang tidak boleh terjadi di WCI, jadi itulag harapannya kita tetap guyub bersatu,” tutupnya. (Ren)