Platform pengelolaan sampah berbasis di Bekasi, Waste4Change, mendapatkan suntikan dana investasi sebesar USD5 juta atau setara dengan Rp77 miliar (USD Rp15.472), dalam pendanaan seri A yang dipimpin oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama.
Dilansir dari Forbes Indonesia, Basra Corporation, Paloma Capital, PT Delapan Satu Investa, Living Lab Ventures, SMDV, dan Urban Gateway Fund juga dikabarkan berpartisipasi dalam pendanaan tersebut.
Waste4Change merupakan perusahaan yang berbasis di komplek Vida, Mustikajaya, Kota Bekasi. Saat ini, perusahaan tersebut mampu mengelola sampah hingga 8.000 ton per tahun.
Perusahaan akan menggunakan dana baru tersebut untuk meluaskan jangkauan dan meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah menjadi 100 ton per hari dalam 18 bulan ke depan dan ditargetkan dapat meningkatkan pengelolaan sampah hingga lebih dari 2.000 ton per hari dalam 5 tahun ke depan.
“Sektor pengelolaan sampah di Indonesia masih terus berkembang. Kami siap untuk mewujudkan misi bersama untuk memberikan efek positif yang lebih cepat dan lebih signifikan terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi,” kata CEO dan Founder Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano.
Waste4Change didirikan pada 2014. Perusahaan ini menawarkan layanan pengelolaan sampah kepada masyarakat, perusahaan, dan organisasi pemerintah. Hingga saat ini perusahaan telah beroperasi di 21 kota di Indonesia dan lebih dari 3.500 rumah tangga serta telah mengumpulkan sampah yang berasal dari lebih dari 100 perusahaan, yang mana ini terus mengalami peningkatan 55,`1 persen sejak 2017.
Selain mengelola sampah, perusahaan juga mendaur ulang kertas, karton, dan kemasan furnitur dari kantor. Selama tiga tahun terakhir, Waste4Change telah berkolaborasi dengan pembuat furnitur Swedia, IKEA.