BEKASI TIMUR – Sebagai upaya untuk memeratakan pendidikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, luncurkan program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi.
Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Bekasi, Dyah Sulistianingsih, kepada infobekasi.co, Selasa (22/8), membenarkan bahwa PJJ tersebut sebenarnya sudah mulai dibuka pendaftarannya pada tanggal 14-31 Agustus 2017.
“Sudah mulai dibuka pendaftarannya untuk SMK di Kota Bekasi, sedangkan PJJ di SMK Negeri 6 Bekasi khusus di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL),” tuturnya.
PJJ yang diperuntukan untuk memperluas dan pemerataan akses pendidikan, diharapkan mampu memberikan jaminan mengenai pendidikan bagi seluruh warga Kota Bekasi yang memang memiliki tingkat kesibukan kerja yang cukup tinggi.
“PJJ ini diluncurkan bagi mereka yang belum sempat menyelesaikan pendidikannya di tingkat menengah atas dan PJJ ini merupakan pilihan terbaik,” terangnya.
Selain itu, ungkap Dyah, untuk proses persyaratan pendaftaran PJJ ini, warga yang berusia 16-21 tahun, mendatangi sekolah induk yang ada di Kota Bekasi yang menyelenggarakan PJJ, terutama sekolah SMK.
Kemudian mereka juga wajib melampirkan fotocopy ijazah SMP atau sederajat, melampirkan fotocopy akte kelahiran dan melampirkan fotocopy kartu keluarga. Sedangkan untuk tenaga pendidiknya sendiri berasal dari SMK Negeri 6 Bekasi
“Ada beberapa persyaratan yang wajib mereka penuhi dan perlu diingat, selama mereka menempuh pendidikan di sekolah tersebut tidak dipungut biaya sepeser pun hingga mereka lulus,” ujarnya.
Dyah juga mengatakan, untuk pilihan waktu belajarnya, mereka bisa memilih secara fleksibel, mulai dari satu kali dalam seminggu di hari sabtu, atau ikut belajar bersama siswa SMK Negeri 6 Bekasi lainnya setiap harinya.
“Kalau belajarnya di hari sabtu atau satu minggu sekali, mereka mulai masuk mulai dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 petang dan mengenakan pakaian bebas, kalau pun berbarengan dengan siswa lainnya, berarti mereka wajib masuk setiap hari dan mengenakan pakaian seragam sekolah,” pungkasnya. (Apl)