INFOBEKASI.CO, BEKASI TIMUR – Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat untuk memutus mata rantai angka putus sekolah, mulai aktif dan berlangsung di Kota dan Kabupaten Jawa Barat pada 30 September 2017 yang lalu.
Saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Bekasi, Dyah Sulistianingsih, menuturkan bahwa PJJ di SMK Negeri 6 Bekasi yang khusus dibuka untuk jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), sudah mulai aktif kegiatan belajar mengajarnya (KBM) pada 30 September 2017.
“Kegiatan tersebut diawali dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) kepada para siswa PJJ selama satu hari,” tutur Dyah kepada infobekasi.co, Senin (2/10).
Dengan jumlah siswa mencapai 32 orang dalam satu rombongan belajar (Rombel), mayoritas para siswa yang mengikuti program PJJ di SMK Negeri 6 Bekasi berusia maksimal 20-21 tahun.
Sedangkan untuk waktu belajarnya sendiri, mereka mengikuti kurikulum yang diterapkan di SMK Negeri 6 Bekasi dengan waktu belajar sebanyak 2 kali dalam seminggu, yakni pada hari Sabtu dan Minggu.
“Kebanyakan siswanya berusia 20-21 tahun, sedangkan mereka belajar pada hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.30 siang dan dilakukan secara online,” katanya.
Program PJJ di tingkat SMK dan sudah mulai aktif berjalan tersebut, memang membatasi jumlah usia maksimal siswanya yakni 21 tahun.
Dengan begitu, ketika menempuh pendidikan PJJ selama 3 tahun lamanya, ketika lulus nanti, diharapkan bukan hanya kemampuannya dan wawasannya saja yang bertambah, melainkan dengan pembatasan usia tersebut besar harapan kami mereka masih bisa produktif.
“Dengan adanya pembatasan usia maksimal, kami berharap hal ini bisa meningkatkan produktifitas mereka, khususnya dari sisi ketersediaan tenagan kerja,” tutup Dyah. (Apl)
