Usai libur lebaran 2022 Kota Bekasi, diprediksi didatangi 10.000 pendatang baru. Kepala Dinas Kepemdudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi, Taufik Hidayat mengatakan bahwa angka tersebut dihitung dari jumlah pendatang lebaran tahun lalu.
“Mengacu pada data pelaporan pindah datang, penduduk yang masuk pasca lebaran 2021 sekitar 6.225 orango masuk kota Bekasi. Diproyeksikan saat ini bisa bertambah mencapai 10.000 orang,” kata Taufik Hidayat.
Mantan Camat Medansatria ini mengatakan bahwa prediksi tersebut juga didasarkan pada situasi pandemi Covid-19 yang sudah melanda di Indonesia.
Sebanyak 10.000 orang yang akan datang ke Bekasi, lanjut Taufik Hidayat memiliki tujuan untuk mencari kesempatan dan kehidupan yang lebih layak di kota.
Taufik Hidayat tidak dapat melarang kehadiran pendatang baru dalam arus urbanisasi ini, tetapi ia dapat mengimbau semua warga yang datang agar melengkapi semua hal terkait administrasi kependudukan.
“Prinsipnya sama, kami tidak bisa mencegah warga yang akan masuk ke Kota Bekasi, karena kesempatan untuk tinggal dimanapun adalah hak warga negara, sepanjang seluruh warga memiliki dokumen administrasi kependudukan yang lengkap,” lanjut Taufik Hidayat.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Ardhianto sudah lebih dahulu mengimbau para ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) untuk mendata para pendatang usai libur lebaran.
Pendatang tersebut dilakukan sebagai Langkah antisipasi untuk menekan arus urbanisasi.
“Warga nanti yang hadir, 1×24 jam diharapkan untuk melaporkan diri ke aparat pemerintah mulai dari yang terkecil, dari RT, RW, kemudian sampai di kelurahan, kecamatan,” kata Tri Adhianto.
Selain imbauan tersebut Tri Adhianto juga mengatakan akan terus memantau arus urbanisasi yang akan terjadi di Kota Bekasi usai lebaran ini.
Tri Adhianto menambahkan jika ingin memiliki kehidupan yang layak di Kota Bekasi ini, para pendatang harus berkontribusi dengan memiliki keahlian agar dapat membangun Kota Bekasi.
“Orang yang kemudian akan mengais rezeki, ya mereka juga ingin ikut berkontribusi, membangun kota Bekasi, sehingga nantinya mereka menjadi orang-orang yang produktif. Harus punya skill dan kemampuan,” jelas Tri Adhianto. (Zahra)