Oleh: Akhmad Hanif
Mahasiswa Semester 5 Jurusan Management Bisnis Syari’ah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI
Tahun 2023 disambut dengan meriah di berbagai belahan dunia, sorak sorai para warga ramai keluar menyambut tahun baru, bertepatan dengan malam minggu menjadi waktu yang pas untuk bertemu, merayakan dengan meriah, bakar-bakaran makanan serta kembang api yang menyala terang membuat lupa segala kesedihan dan rintangan yang terlewati satu tahun ke belakang.
Tapi apakah kita sudah mempersiapkan diri Kembali untuk menyambut risiko dan tantangan dimasa depan? Memangnya apa saja sih risiko dan tantangan dimasa depan? Apa saja yang perlu kita siapkan dan solusi apa yang bisa diberikan atas tantangan dan risiko dimasa depan?
Berikut ini Risiko dan Tantangan yang siap menyambut kita di Tahun 2023:
Resesi Ekonomi Global Dan Risiko Pembiayaan Tahun 2023
Resesi Global, sudah banyak berbagai media membahas tentang Resesi Ekonomi Global, bahkan di media sosial pun sempat viral dan membuat gusar warganet. Apasihh sebenarnya penyebab Resesi Ekonomi Global?
Dari berbagai artikel dan berita yang penulis baca. Penulis berpendapat penyebab Resesi Global ada 2:
- Apa itu inflasi? Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam jangka panjang karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. (Fathina, 2022) Penyebab Inflasi naik ada banyak pendapatnya, diantara nya yaitu: Utang nasional atau utang negara kepada Bank Dunia, Tidak seimbangnya arus uang dan barang alias Tingginya demand dan sulitnya supply, lalu ada Konflik Politik dan Ekonomi, Meningkatnya biaya produksi atau kenaikan harga bahan pokok atau Energi seperti Minyak, bensin, dll. Tidak dapat dikatakan inflasi jika kenaikan harga-harga hanya satu atau dua barang atau jasa, kecuali jika barang tersebut berpengaruh pada meningkatnya biaya produksi.
- Suku Bunga naik. Mengapa Suku Bunga naik?
Karena sebagai respons meningkatnya inflasi. Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass mengatakan “Kenaikan suku bunga ini dan tindakan kebijakan lainnya mungkin tidak cukup untuk membawa inflasi global kembali ke tingkat yang terlihat sebelum pandemi. Karena, investor mengharapkan bank sentral menaikkan suku bunga kebijakan moneter global hampir 4% sampai 2023, peningkatan lebih dari 2 poin persentase di atas rata-rata 2021 mereka,” (Pangastuti, 2022)
Maksudnya adalah ia menyarankan untuk memangkas kenaikan inflasi global, bank sentral mungkin perlu menaikkan suku bunga dengan tambahan 2 poin persentase. Dengan demikian, untuk mencapai nilai inflasi kembali rendah atau mendekati stabil maka ia berpendapat agar para pembuat kebijakan (stakeholder) berfokus pada meningkatkan produksi dibandingkan mengurangi konsumsi. “Kebijakan harus berusaha untuk menghasilkan investasi tambahan dan meningkatkan produktivitas serta alokasi modal, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan,” tegasnya. (Pangastuti, 2022)
Cuaca Ekstrem dan Risiko Hujan Lebat Di Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin ribut atau badai disertai hujan dan gelombang air laut. Dimana puncak cuaca ekstrem terjadi dibulan Januari – Februari 2023. (Putra, 2022). Menurut kepala BMKG, Ir. Dwikorita Karnawati, fenomena peningkatan curah hujan pada umumnya di wilayah Indonesia selama periode Natal dan Tahun baru, disebabkan oleh setidaknya 4 faktor, yaitu:
Peningkatan aktifitas angin Monsun Asia yang membuat peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan. Kedua meningkatnya kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan serta meningkatnya potensi awan hujan di sekitaran Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara. Ketiga adanya dinamika atmosfer lainnya yaitu munculnya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia. Dan keempat terpantaunya beberapa aktifitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur.
Opini Solusi
Dari berbagai tantangan dan risiko yang penulis sebutkan tadi ada beberapa hal yang bisa penulis berikan pendapat mengenai Langkah apa yang seharus nya kita ambil:
- Tawakkal kepada Tuhan, semakin dekatkan diri pada sang Maha pemberi rizki, Maha pengatur segala urusan dan Maha Pencipta
- Mulai belajar meningkatkan skill, baik itu hard skill atau soft skill
- Selalu menjaga Kesehatan tubuh, untuk memperkuat daya tahan tubuh kita melewati cuaca ekstrem. Dengan cara Istirahat teratur, pola makan yang baik dan rajin berolahraga serta selalu menyediakan suplemen atau vitamin yang membantu mengisi energi saat tenaga terkuras habis.
- Menabung, Investasi dan Mulai mengatur keuangan dengan baik, jangan terlalu boros atau membeli barang-barang yang diluar dari kesanggupan, coba fikirkan Kembali setiap ingin membeli barang, jika selama satu minggu kau fikirkan dan ternyata malah dirasa kurang butuh maka jangan dibeli.
- Gotong Royong dan tingkatkan potensi TERBESAR yang dimiliki negara Indonesia, yaitu SUMBER DAYA ALAM. Maka coba berdayakan petani, peternak, pelaut, penambang para tukang kebun di Indonesia, dll. Modernisasikan mereka serta support dengan kembangkan bisnis mereka. Dosen Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, Depok. Pak Ricardo Lumalessil pernah berpendapat “Kita harus optimis. Kita adalah negara agraris. Negara maritim. Tak perlu bingung membuat bisnis atau start-up yang aneh-aneh, kembalilah pada kekuatan utama bisnis nenek moyang kita. Ingat bahwa negara lain tertarik menjajah ke Indonesia karena apa?”
Itulah beberapa solusi yang penulis bisa berikan dan itu semua merupakan opini penulis maka ambil yang positif dan relevan bagi pembaca dan jadikan informasi saja jika opini tersebut tidak relevan bagi anda. Segala kebaikan dan kebenaran datang dari tuhan yang Maha benar. Wallahu A’lam
Daftar Pustaka
Fathina, H. (2022, 10 20). Inflasi: Penyebab, Jenis, Dampak, Contoh Dan Cara Menghitungnya. p. 1.
Pangastuti, T. (2022, 09 16). Bank Dunia: Kenaikan Suku Bunga Global Berimbas pada Resesi 2023. p. 1.
Putra, D. A. (2022, 12 27). Liburan Akhir Tahun Saat Cuaca Ekstrem, Ini Kata Warga Bekasi. p. 1.