Gak sulit untuk menebak apa respon publik terkait usulan sejumlah tokoh Sunda untuk mengganti nama Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda atau Provinsi Tatar Sunda. Mudah ditebak, respon publik, lebih baik mikirin gimana rakyat mudah dapat makan dan dapat pekerjaan.
Ya, sejak pandemi merebak awal tahun, banyak masyarakat yang kesulitan memperoleh makan. Karena banyak yang dirumahkan. Tak sedikit pelaku UMKM yang mengalami kesulitan cash flow.
Persoalan perut belum ada jalan terang. Tetiba publik Jawa Barat disuguhkan wacana untuk merubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda. Publik pun sinis menanggapinya. Dari pada mikiran hal yang tidak penting itu, lebih baik mutar otak gimana masyarakat Jawa Barat sejahtera.
Wajar respon warga demikian sinis. Seolah para tokoh yang mengklaim sebagai budayawan itu tidak empatik melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Harusnya sebagai budayawan lebih empatik pada persoalan masyarakat bawah.
Apalagi alasan yang diutarakan budayawan itu, nama Jawa Barat merupakan warisan kolonial. Jika itu argumennya, bukankah di negeri ini banyak yang menjadi warisan kolonial? Apakah semua itu harus diganti?
Ditengah suasana sulit seperti ini, kita butuhkan kepekaan pada sesama. Buah pikiran yang membuka jalan keluar bagi banyak saudara kita yang saat ini kesulitan memenuhi kebutuhan dapur. Harusnya ini yang harus kita kerahkan semua daya dan upaya agar kita bisa segera keluar dari persoalan sosial ekonomi yang kian melilit.
Lagi-lagi publik Jawa Barat tidak perlu ganti nama provinsi. Bagi rakyat Jawa Barat itu tak mengenyangkan perut. Dalam situasi seperti ini kita perlu kebersamaan. Kita harus mengurangi perdebatan tak penting. Apalagi itu bukan perdebatan cara mencari jalan keluar dari berbagai persoalan sosial ekonomi yang sedang kita hadapi.
Meski ada yang setuju Provinsi Jawa Barat ganti nama tapi namanya jadi Sunda Empire United. Biar sekalian mendunia. Jelas ini bukan warisan kolonial. Hasil cipta karya anak Jawa Barat.
Nah, Kalau Bekasitizens sunda empire united atau makan…? (BAS)