INFOBEKASI.CO, RAWALUMBU – Maraknya peredaran dan penyalahgunaan pil zombie (PCC) oleh sejumlah oknum, membuat sejumlah sekolah mengambil langkah cepat dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para siswa mengenai bahaya obat-obatan tersebut.
Ketua Lembaga Bina Karya Mandiri, Dedi Djunaedi, kepada infobekasi.co, Selasa (19/9), mengatakan bahwa pihaknya saat ini langsung mengambil langkah antisipasi dengan melakukan sosialisasi bahaya pil zombie atau PCC kepada seluruh siswa SMK Bina Karya Mandiri 2 Bekasi pada kegiatan apel pagi dan melalui edukasi secara langsung oleh guru kelas.
“Ketika beritanya sudah ramai dan menimbulkan korban, kami langsung melakukan sosialisasi kepada seluruh siswa pada setiap kegiatan apel pagi dan guru kelas,” ungkap Dedi.
Melalui sosialisasi dan edukasi langsung, Dedi menilai hal ini akan lebih efektif karena ada interaksi dan komunikasi langsung antara pemberi pesan dan penerima pesan.
“Saya berharap hal ini bisa jauh lebih efektif, karena siswa mendapatkan langsung pesan yang disampaikan,” terangnya.
Terpisah, Kepala Sekolah SDS Ananda Bekasi, Bayu Artadri, mengakui bahwa dirinya langsung melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran tenaga pendidik dan kependidikan di sekolahnya untuk melakukan pengecekan langsung kepada siswanya di sekolah.
“Karena pil zombie ini menyasar siswa mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK hingga orang dewasa, kami pun melakukan langkah preventif bagi siswa kami di sekolah,” ujarnya.
Selain melakukan sosialisasi kepada siswa SDS Ananda Bekasi agar tidak menerima benda atau barang dari orang asing, para siswa juga diperkenalkan bahaya dan bentuk dari pil zombie atau PCC yang dilarang tersebut.
“Kami juga mengingatkan bahaya obat terlarang tersebut bagi siswa selain larangan menerima benda pemberian dari orang asing,” tutup Bayu. (Apl)