INFOBEKASI.CO – Dari banyak faktor kemacetan, salah satu diantaranya disebabkan pedagang yang menggunakan bahu jalan raya. Selain itu, penyalahgunaan fungsi trotoar untuk berjualan dan parkir juga mengganggu pejalan kaki. Terkait hal tersebut, keduannya akan ditertibkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Ruas jalan yang digunakan untuk berjualan seperti di Jalan Ir H Juanda, tepatnya di area Pasar Baru Bekasi Timur jelas mengganggu pengguna jalan. Arus lalu lintas terhambat lantaran sebagian ruas jalan digunakan untuk menggelar dagangan para pedagang.
Padahal, pedagang diberi waktu sampai dengan pukul 06:00 WIB untuk membersihkan dagangannya. Mengingat, diatas jam tersebut aktivitas masyarakat Kota Bekasi mulai padat, utamanya mereka yang hendak bekerja dan sekolah.
Kepala Satpol-PP Kota Bekasi, Karto mengatakan bahwa akan mulai menertibkan pedagang dengan pendekatan persuasif.
“Kita besok mau melakukan tindakan persuasif, kita undang koordinator pedagang untuk mengajak mereka bersinergi, dengan mematuhi ketentuan,” kata Karto.
Lebih lanjut, Karto mengatakan bahwa pada tahap awal pihaknya akan mengedepankan pendekatan dialog. Mengajak para pedagang untuk mentaati aturan bahwa bahu jalan tidak boleh digunakan untuk berjualan.
“Pemerintah itu bukan melarang, silahkan berjualan pada jam tertentu, tapi pada jam tertentu juga harus bersih,” kata Karto.
Kenyamanan jadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi bagi masyarakat untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa kendaraan umum. Trotoar yang berfungsi dengan baik juga akan menambah kenyamanan masyarakat untuk berpindah dari satu moda transportasi ke moda transportasi yang lain.
Penggunaan trotoar untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan tempat parkir kerap menjadi keluhan di sekitar stasiun Bekasi. Belum lagi, keberadaan angkutan umum dan transportasi online yang berhenti menunggu penumpang disekitar lokasi.
Terkait dengan hal ini Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol-PP Kota Bekasi, Ombot menyampaikan bahwa kemarin pihaknya telah membicarakan dan bekerjasama bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub). Ombot menambahkan, petugas kerap kali kucing-kucingan dengan pedagang di lokasi tersebut.
“Itu kan pedagang lama, jadi termasuk petugas kucing-kucingan juga, disitu kaitannya angkot juga. Kelanjutannya kita akan kerjasama dengan Dishub,” kata ombot. (Alvin)
