INFOBEKASI.CO – Insiden penganiayaan terhadap balita di sebuah penitipan anak atau daycare tidak berizin di Depok menyoroti pentingnya memilih lembaga yang memenuhi aspek legalitas. Penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa daycare yang mereka pilih telah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku.
Di Kota Bekasi, terdapat puluhan daycare yang dapat ditemukan di berbagai situs internet, lengkap dengan alamatnya. Dalam satu situs web saja, terdapat 62 daycare yang tersebar di berbagai wilayah kota.
Daycare tidak hanya berfungsi sebagai tempat bermain anak sementara orang tua bekerja, tetapi juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, termasuk cara berkomunikasi, pemenuhan gizi, dan pengembangan bakat sejak dini.
Saat ini, hanya ada 10 lembaga penitipan anak yang memiliki izin resmi di Kota Bekasi. Lembaga-lembaga tersebut terbagi di wilayah Kecamatan Bekasi Barat (1), Bekasi Utara (4), Jatiasih (1), Mustikajaya (3), dan Bekasi Timur (1).
“Di Kota Bekasi, kami memiliki 10 lembaga yang disebut Tempat Penitipan Anak, yang semuanya sudah memiliki izin resmi seperti lembaga pendidikan formal lainnya,” jelas Epih Hanafi, Kabid Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Disdik Kota Bekasi.
Menanggapi potensi kekerasan di daycare yang belum memiliki izin, Epih mengatakan pihaknya akan mendata seluruh daycare di Kota Bekasi. Disdik akan meminta agar semua daycare melengkapi dokumen perizinan mereka.
Epih menekankan bahwa proses pengurusan izin tidak dipungut biaya, dan pemohon hanya perlu memenuhi persyaratan administrasi yang diperlukan.
“Kami akan mendekati lembaga-lembaga yang belum berizin untuk mendorong mereka agar segera mengurus izin,” tambahnya.
Untuk lembaga-lembaga yang telah berizin, pengawasan dan pembinaan dilakukan secara berkala oleh penilik. Fokus utama pengawasan meliputi kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pengasuh, pemenuhan gizi anak, serta pertemuan rutin dengan orang tua.
Epih juga mengingatkan orang tua untuk memeriksa izin daycare sebelum menitipkan anak mereka. Memastikan izin akan memberikan rasa aman karena daycare tersebut berada di bawah pengawasan pemerintah.
Peran orang tua juga sangat penting. Orang tua harus memberikan informasi lengkap kepada daycare tentang kondisi dan kebiasaan anak mereka, serta hal-hal yang bisa membahayakan anak.
“Orang tua perlu mengetahui kondisi anak mereka di daycare. Komunikasi antara orang tua dan pengasuh sangat penting,” ujar Epih.
Mengacu pada cita-cita Indonesia Emas 2045, kualitas anak di masa depan sangat bergantung pada masa balita mereka. Perilaku menyimpang seperti kekerasan pada usia 0 hingga 5 tahun dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak secara signifikan.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, menekankan pentingnya pengawasan terhadap daycare di kota besar seperti Bekasi. Ia mengusulkan agar lembaga-lembaga lain seperti dinas sosial dan perlindungan anak juga terlibat dalam pengawasan daycare.
“Peristiwa penganiayaan di daycare mengingatkan kita akan pentingnya perizinan dan sertifikasi. SDM di daycare harus memiliki psikologis yang matang dan mampu memahami potensi anak,” kata Novrian.
Novrian juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam pola asuh dan pendidikan anak di rumah. Orang tua tidak boleh sepenuhnya mengandalkan daycare untuk tumbuh kembang anak mereka.
“Orang tua harus memanfaatkan waktu di rumah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak. Meskipun bekerja, usahakan untuk memberikan perhatian yang maksimal saat bersama anak di rumah,” tambahnya.
Sebagai langkah tambahan, Novrian mengusulkan agar peraturan ketenagakerjaan mewajibkan setiap perusahaan untuk memiliki daycare, sehingga jarak antara anak dan orang tua dapat lebih dekat dan aman. (Alvin)
