INFOBEKASI.CO – Siang itu, warga sedang giat kerja bakti di lokasi fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum). Mereka tiba-tiba menemukan seekor ular sanca besar, yang ternyata sedang bersarang dengan 30 butir telur di sekitarnya.
Awalnya, warga mengambil ular tersebut namun meninggalkan telurnya karena khawatir akan bahaya yang mungkin terjadi.
Ketika menjelang Magrib, terjadi kejadian mengejutkan saat salah satu warga mengaku melihat ular tersebut ‘menyurupi’ seseorang, yang konon mengalami halusinasi, memohon agar ular itu dilepas kembali ke habitatnya. Namun, informasi dari para ahli menunjukkan bahwa melepaskan ular tersebut dapat membahayakan lingkungan sekitar.
Pada akhirnya, tim pemadam kebakaran dipanggil untuk melakukan evakuasi. Saat petugas tiba di lokasi, bertanya mengenai telur yang belum diambil, dan ternyata masih terlantar di tempat kejadian. Petugas menegaskan pentingnya mengambil telur tersebut untuk mencegah risiko penyebaran yang lebih luas.
Jenis ular ini dikenali sebagai Sanca Repikulatus, berukuran panjang mencapai 3 meter dengan berat sekitar 8 kilogram, yang mengalami penyusutan setelah melahirkan telurnya.
Lokasi ini sebelumnya dikenal sebagai kebun-kebun, dengan banyaknya tumpukan sampah dan kayu dari fasos fasum di sekitarnya.
Evakuasi dilakukan oleh tim yang terdiri dari lima anggota dari pemadam kebakaran Kota Bekasi.
Setelah evakuasi, petugas memberikan edukasi kepada warga seputar penanganan dan pencegahan bertemu dengan ular, serta pentingnya tidak memberikan garam jika menghadapi ular, tetapi menggunakan karbol. Saya juga menjelaskan mengenai perlunya menangani ular secara hati-hati untuk menjaga keamanan bersama.
Telur-telur yang berhasil diselamatkan, petugas bawa ke rumah untuk sementara waktu, sebelum akhirnya saya merelakannya kembali ke habitat alaminya di hutan, demi menjaga ekosistem secara berkelanjutan. (Alvin)