Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengebut pengerjaan pembangunan dua jembatan layang (flyover) di simpang Rawapanjang dan Cipendawa.
Pembangunan dua jembatan layang tersebut untuk menunjang kelancaran operasional truk sampah DKI menuju ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang.
Jembatan layang Rawapanjang sebagai akses jalan yang menghubungkan Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Raya Siliwangi Narogong, dibangun hanya satu arah. Adapun jembatan layang Cipendawa merupakan akses penghubung Jalan Raya Cipendawa dengan Jalan Raya Siliwangi Narogong, dibangun dua arah.
“Pembangunan kedua flyover ini untuk menunjang akses truk sampah DKI Jakarta. Selain itu, kedua pembangunan itu melintasi persimpangan jalan raya dan diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana, Minggu (1/9/2019).
Dia mengatakan, anggaran untuk pembangunan kedua jembatan layang tersebut berasal dari bantuan Provinsi DKI Jakarta. Anggaran pembangunan flyover Rawapanjang sebesar Rp 188 miliar dan flyover Cipendawa Rp 372 miliar. “Bantuan Provinsi DKI ini untuk pembiayaan konstruksi dan pembebasan lahan,” katanya.
Flyover Cipendawa tahap pertama telah dibangun sepanjang 150 meter dari total panjang 800 meter. Sedangkan, flyover Rawapanjang telah dibangun sekitar 200 meter dari keseluruhan panjang 750 meter.
Selain pembangunan dua jembatan layang, Pemkot Bekasi juga telah mengebut pembangunan jalan baru sepanjang 4,3 kilometer hingga akhir 2019 ini. Pembangunan jalan tersebut merupakan kelanjutan pembangunan yang pada 2018 lalu. “Akhir tahun ini, akan selesaikan sepanjang 4,3 kilometer,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pembangunan jalan baru berada di tiga titik wilayah Kota Bekasi yakni di Jalan Baru Underpass sisi Barat, Kecamatan Bekasi Timur, sepanjang 1 kilometer. Lalu, Jalan Pangeran Jayakarta sisi barat, Kecamatan Medansatria, sepanjang 1 kilometer. Dan lokasi ketiga, berada di Jalan Sejajar Jakasetia, Kecamatan Jatiasih, sepanjang 2,3 kilometer.
Dana proyek infrastruktur jalan itu, kata Arief, berasal dari bantuan dari Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat (Kempupera). “Pemerintah Kota Bekasi, mendapat dana sebesar Rp 71 miliar, untuk melanjutkan pembangunan jalan baru hingga akhir tahun ini,” katanya.
Perinciannya, Jalan Baru Underpass sisi barat sebesar Rp 10 miliar, Jalan Pangeran Jayakarta sisi barat Rp 11 miliar dan Jalan Sejajar Jakasetia sebesar Rp 50 miliar.
Menurutnya, kondisi keuangan Kota Bekasi saat ini belum mampu membiayai kelanjutan proyek tersebut sehingga Pemkot Bekasi mendapat bantuan dari Pemprov DKI dan pemerintah pusat.
Sumber : www.beritasatu.com