INFOBEKASI.CO, BEKASI TIMUR – Baru-baru ini muncul sebuah aplikasi yang dapat diunduh secara gratis di Smartphone, aplikasi bernama ayopoligami.com tersebut dengan terang-terangan memfasilitasi poligami.
Keterangan yang terdapat dalam playstore menjelaskan AyoPoligami.com adalah platform yang berusaha untuk mempertemukan pengguna prianya dengan wanita yang bersedia membuat ‘keluarga besar’ dari satu suami. Para lajang maupun yang sudah menikah, janda atau duda, diterima dengan tangan terbuka di sini.
Aplikasi yang belum lama hadir ini sudah diunduh oleh lebih dari 10.000 orang sejak dirilis April lalu, banyak diantara mereka yang mencoba hanya sekedar penasaran akan aplikasi yang menghebohkan ini.
Kehadiran aplikasi yang mengusung jargon ‘Cari, chat, cocok, Silaturahmi’ ini ikut menimbulkan pro kontra dikalangan netizen. Bahkan tidak sedikit yang mengomentari mengenai aplikasi ini.
Salah satu akun bernama Bima Adjie, menulis komentar di kolom review aplikasi ayopoligami.com yang terdapat di playstore. Ia menganggap aplikasi ini telah merendahkan nilai-nilai arti poligami dalam Islam.
“Anda selaku pengembang telah merendahkan nilai-nilai arti poligami dalam Islam, dan menjembatani adanya perselingkuhan, perzinahan, dan pelecehan terhadap hukum Allah. Dengan gampangnya anda membuat aplikasi mesum seperti ini, seharusnya anda malu,” Tulisnya.
Salah satu netizen Ika, yang ditemui oleh infobekasi.co, mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap aplikasi tersebut.
“Aku pribadi kurang setuju. Soalnya aplikasi datingnya ada tahapannya kalo tidak salah, dari yang pernah aku baca. Jadi mirip-mirip dengan aplikasi tinder gitu. Artinya member itu cari-cari dari foto-foto gitu, kalau ketemu dan cocok lanjut ke silaturahim. Kalau memang beneran syar’i kenapa caranya mesti begitu? Dengan melihat foto-fotonya itu bisa dikaitkan dengan zina mata, karena itu bisa memandangi foto lawan jenis, lalu memilihnya pula,” ungkapnya.
Menurutnya, aplikasi ayopoligami.com ini dapat menjadi ajang perselingkuhan cyber dan aplikasi seperti itu bisa dipakai oleh siapa saja.
“Yang ada ini lebih mirip ajang perselingkuhan cyber yang dibalut dengan cara-cara yang katanya islami. Belum lagi yang ikutan jadi member, apa mereka yakin sudah paham islam, karena poligami itu ada ilmunya. Apalagi aplikasi seperti itu juga bisa digunakan oleh siapa saja dan siapa saja bisa gabung menjadi member, bahaya itu,” Jelasnya.
Isu poligami merupakan isu sensitif yang masih kerap menghebohkan di kalangan masyarakat Indonesia. Tidak heran kalau kehadiran aplikasi ini juga ikut menjadi kontroversi dan perbincangan publik. (Ren)