Dampak setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digulirkan pemerintah beberapa waktu lalu, terus dirasakan oleh para pekerja harian. Salah satunya adalah mereka pengemudi ojek online.
Mereka menjerit, kian hari setelah adanya kenaikan BBM, dampaknya kian terasa. Meski pendapatan dinilai normal-normal saja, namun hal tersebut tidak seimbang dengan pengeluaran yang ternyata makin boros.
Salah satu Ojek Online yang biasa mangkal di sekitar Stasiun Bekasi, Muhamad Fajrun mengisahkan, semenjak BBM naik, pengeluarannya jadi makin boros bahkan hingga tiga kali lipat.
“Kalau penghasilan sih sama aja, tapi kalau pengeluarann jadi lebih boros. Soalnya yang biasa pengeluaran buat bensin Rp12 ribu atau Rp20 ribu, tapi karena sekarang (BBM) naik jadi pengeluaran kita jadi lebih besar, Rp30 sampai Rp50 ribu bisa buat bensin aja,” ungkap Fajrun kepada infobekasi.coo
Fajrun melanjutkan, borosnya pengeluaran tidak hanya dari pengeluaran untuk bensin saja, melainkan juga dari biaya untuk makan sehari-hari, yang dianggapnya turut terkerek akibat BBM naik.
“Makanan juga otomatis harga naik. Jadi kita buat pengeluaran lebih boros tapi pemasukannya normal tapi ya begitu penghasilan dan pengeluarannya beda enggak seimbang. jadi lebih tekor aja,” tuturnya.
Hal tersebut rupanya masih memberatkan para pengemudi ojek online. Selain itu, menurutnya kenaikan harga dari aplikasi juga dinilai tidak terlalu berdampak signifikan terhadap pendapatan mereka karena pengeluaran yang masih terbilang lebih besar.