INFOBEKASI.CO, BEKASI – Pendiri Yayasan Al Fajar Berseri, Marsan Susanto, beliau adalah seorang kusir delman selama 15 tahun. Secara tidak sengaja Ketika sedang berkeliling membawa penumpang Marsan menemukan seseorang dengan gangguan jiwa tinggal di tempat pembuangan sampah yang kondisinya sudah tidak layak. Setelah melihat kondisi mereka yang memprihatinkan, keesokan harinya pada pukul 5 sore dengan rasa empatinya kepada salah satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang Marsan temui, akhirnya terbesit di pikirannya untuk membawa orang itu ikut ke rumahnya dan dirawat selama 3 bulan.
Memutuskan membawa pulang ODGJ tentunya membuat istri Marsan tidak setuju, karena saat itu Marsan dan istri sudah mempunyai anak yang berumur 2 tahun “istri saya menolak dari Bahasa tubuhnya, tetapi tidak ada ucapan apa-apa,” jelasnya
Pelan-pelan Marsan belajar untuk merawat ODGJ tersebut, Sampai akhirnya orang yang pertama ia temukan bernama Rudi sembuh. Rudi pun diminta Marsan untuk pulang ke kediamannya. Tak menyangka, tiga hari kemudian Rudi kembali ke kediaman Marsan bersama keluarganya.
”Ternyata kata keluarganya, si Rudi sudah hilang kurang lebih 5 tahun. Itu ibunya langsung meluk saya, berlutut sambil menangis. Di situ saya merasa begitu bermanfaat bagi orang lain. Mulai dari situlah, saya ingin merawat orang gila sampai menemukan keluarganya,” jelasnya.
Pada tahun 2005 silam, Marsan sudah merawat 20 ODGJ ia pun sudah kewalahan mengurusnya sampai tidak bisa memberi makan. Akhirnya Marsan bertekad menjual Kudanya untuk membeli beras dan bahan pokok makanan lainnya.
Pada tahun 2014, Marsan sudah semakin banyak merawat ODGJ, sampai suatu hari, warga ramai-ramai demo banyak yang kehilangan sendal, jemuran dll. Akhirnya Marsan dipanggil ke kantor Rw, banyak sekali warga yang berkumpul disana, protes tidak setuju adanya tempat ini.
Di tahun 2016 Marsan diundang oleh Metro Tv membawa 3 orang pasiennya yang sehat untuk datang sebagai bintang tamu di program Kick Andy. Setelah selesai acara banyak sekali penonton yang minta foto dan nomor telepon untuk mengunjungi tempat penampungan.
“Keesokanya, banyak sekali yang berkunjung ke penampungan ini, dari komunitas, mahasiswa dan pengusaha,” katanya
Marsan menjelaskan, ada tipe dimana orang yang terganggu dengan kejiwaan terdiri dari ringan, sedang dan parah. “macam-macam masalahnya, ada yang karena keluarga, bisnis sampai mahasiswa pun ada disini,” jelasnya.
Di Yayasan ini ternyata Marsan menemukan banyak ODGJ dengan berbagai macam keadaan ada yang lagi hamil, ada yang baru melahirkan seminggu di kebon “jadi saya menemukan mereka dalam keadaan seperti itu, karna rasa empati kalau bukan saya mungkin orang tidak ada yang mau merawat mereka,” jelasnya.
Dari pengalamannya dalam mengurusi ODGJ, akhirnya Marsan membeli tanah dengan cara menyicil dari orang cina membangun dengan cara bertahap-tahap, sampai akhirnya memiliki luas lahan seluruhnya 8000 meter. Lalu di tahun 2012 Yayasan Al Fajar Berseri ini telah diresmikan, dan kini jumlah pasien totalnya 417 orang sudah berada di tingkat nasional. “saya ingin Yayasan ini mempunyai nomer, tidak hanya di wilayah kabupaten bekasi, tetapi tingkat nasional karena kan sudah banyak memiliki penghargaan,” jelasnya
Yayasan yang didirikan oleh Marsan ini sudah memiliki banyak penghargaan ada yang dari Presiden Joko Widodo ada yang dari Gubernur, Walikota, Kapolres, Komunitas, dan yang lain. Untuk mengurus Yayasan ini, Marsan telah memperkerjakan 52 orang sebagai tukang masak, perawat, dan administrasi sudah termasuk para relawan. Sebagian yang bekerja sebagai bantu-bantu ternyata adalah seorang binaan yang sudah dibilang sembuh 50% kejiwaannya.
“Tidak semua manusia memiliki rasa kemanusiaan, ada di Pancasila kemanusiaan yang adil dan beradab tetapi hanya sedikit yang memahaminya. Ada masalah kita harus saling bantu membantu,” terangnya.