INFOBEKASI.CO, RAWALUMBU- Untuk melatih kemandirian anak didiknya, puluhan siswa-siswi SD Negeri Bojongrawalumbu 10 Bekasi mengikuti ujian kenaikan sabuk seni beladiri pencak silat di lingkungan sekolahnya.
Dari penuturan Kepala Sekolah SD Negeri Bojongrawalumbu 10 Bekasi, Karju, kenaikan sabuk seni beladiri pencak silat yang diikuti oleh siswanya tersebut, tidak lain untuk memberikan bekal dan kemampuan agar mereka bisa membentengi dirinya sendiri dari segala hal dan tindakan negatif.
“Pada dasarnya kami ingin menanamkan dan memupuk kemandirian bagi mereka sejak dini, sehingga para siswa kami memiliki modal dan bekal yang kuat,” tutur Karju kepada infobekasi.co, Minggu (8/10).
Pelaksanaan kenaikan sabuk seni beladiri pencak silat, yang dilaksanakan selama dua hari sejak tanggal 7-8 Oktober 2017 tersebut, juga membekali para siswanya agar tidak mudak terpancing dan menggunakan keahlian dan kemampuan beladirinya untuk hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami juga mengingatkan kepada mereka agar seni beladiri yang dimilikinya tidak dipergunakan diluar koridornya, melainkam untuk membantu sesama dan sebagai wadah untuk meningkatkan kesehatan fisik mereka,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Perguruan Pencak Silat Mustika Panca Muka, Nanang, mengatakan untuk kegiatan kenaikan sabuk tersebut menilai beberapa aspek, diantaranya kuda-kuda dasar, jurus pembukaan perguruan pencak silat Mustika Panca Muka, jurus salam perguruan Satria Muda Indonesia, jurus salam standar perguruan Satria Muda Indonesia, jenis-jenis pukulan, jenis-jenis sikutan dan jenis-jenis tendangan.
“Ada beberapa jurus yang kami nilai disini dan hal ini menjadi dasar serta pertimbangan kenaikan sabuk tersebut,” ungkapnya.
Melalui kenaikan sabuk itu pula, Nanang berharap, agar anak didiknya bisa lebih bijak menggunakan keahliannya di dalam seni beladiri pencak silat tersebut.
“Saya berharap mereka bisa lebih bijaksana menggunakan keahliannya yang dimilikinya dan kedepannya mereka bisa melestarikan warisan budaya Indonesia tersebut, khususnya pencak silat,” pungkasnya. (Apl)