Baterai pengisi daya gadget atau yang biasa disebut dengan power bank hasil daur ulang sampah elektronik diproduksi warga Kota Bekasi. Ternyata menjadi salah satu pemenang lomba teknologi tepat guna yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun ini.
“Produk ini kami rakit dari daur ulang limbah baterai laptop yang ada di lingkungan kami sejak 2016,” kata produsen power bank limbah baterai Joko Susilo di Bekasi, Senin (28/05).
Pengisi daya berkapasitas 10 ampere itu diklaim mampu bertahan selama 10 jam meskipun seluruh komponen bahan bakunya memanfaatkan limbah baterai bekas laptop.
Bahkan, dia sanggup memberi garansi masa pakai produk tersebut selama 12 bulan berdasarkan pemanfaatan bahan baku yang berkualitas.
“Kami selektif dalam memilah limbah baterai laptop. Biasanya komponen yang kami pilih berasal dari produk Samsung atau Sanyo,” katanya.
Limbah eletronik itu tidak hanya dikumpulkannya dari bank sampah di lingkungan sekitar, namun juga dari pusat perbelanjaan eketronik di Bekasi dengan membelinya dari sejumlah pengusaha barang eletronik, pada harga Rp 5.000 hingga Rp 10.000 untuk enam baterai.
“Motivasi saya dikarenakan limbah ini berbahaya karena kandungan mercury, timah dan racun kimia lainnya, sementara di Kota Bekasi belum ada sistem pengolahan yang optimal untuk limbah elektronik ini,” tutup Joko.