Sehingga hadirnya alat pemantau kualitas udara juga memudahkan dirinya sehingga tak perlu melakukan pengukuran menggunakan manual.
Selama ini Dinas LH Kota Bekasi secara berkala melakukan pengukuran kualitas udara dalam dua periode selama setahun.
Hal itu dilakukan agar memudahkan masyarakat mengetahui kondisi kualitas udara di Kota Bekasi.
“Betul kami belum punya alat pemantau kualitas udara, rencana kita akan pasang alat itu,” kata Kustantinah, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi, Senin (5/8/2019).
Kustantinah mengatakan, alat pemantau kualitas udara itu akan dipasang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Tapi saya belum tahu pastinya kapan, rencananya akan dipasang Air Quality Monitoring System (AQMS) dari KLHK,” kata Kustantinah.
Adapun titik pemasangan alat tersebut yakni di kawasan GOR Bekasi.
Sehingga hadirnya alat pemantau kualitas udara juga memudahkan dirinya sehingga tak perlu melakukan pengukuran menggunakan manual.
Selama ini Dinas LH Kota Bekasi secara berkala melakukan pengukuran kualitas udara dalam dua periode selama setahun.
Masing-masing periode dilakukan pengukuran sebanyak 16 kali di 25 titik.
“Kami selama ini lakukan pengukuran udara menggunakan alat laboratorium, karena belum punya alat AQMS, kalau sudah ada pemantauan bisa pakai alat itu,” kata Kustantinah.
Kustantinah mengatakan, sebelumnya pihaknya pernah memilik alat pemantau kualitas udara.
Alat itu milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, akan tetapi karena tak dirawat alat itu sudah rusak dan dicopot.
“Itu dulu ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) tapi milik Pemprov Jabar, karena kurang pemeliharaan oleh pemprov jadi sekarang sudah ditarik,” kata Kustantinah.
Persoalan polusi udara belakangan tengah menjadi sorotan, terutama di DKI Jakarta.
Apalagi merujuk pada data Air Quality Index (AQI) yang menunjukan kualitas udara Ibu Kota berada di kategori tidak sehat.
Namun demikian, kualitas udara di Jakarta rupaya tidak lebih buruk ketimbang kota-kota penyangga di sekitarnya, termasuk Bekasi.
Berdasarkan pengamatan Warta Kota pukul 17.00 WIB di situs www.airvisual.com kualitas udara Bekasi menduduki peringkat 154 sedangkan DKI Jakarta peringkat 97.
Sementara pada pukul 11.00 WIB, memiliki indeks kualitas udara Bekasi diangka 110, sementara Jakarta pada waktu yang sama diangka 92.
Akan tetapi pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara di Bekasi lebih baik dari DKI Jakarta yakni diangka 65 sedangkan DKI Jakarta diangka 76.
Sumber : wartakota.tribunnews.com