INFOBEKASI.CO, RAWALUMBU – Program SMA Terbuka yang induknya SMA Negeri yang diluncurkan Dinas Pendidikan Jawa Barat, mendapatkan kritikan langsung oleh Ketua Lembaga SMK Bina Karya Mandiri Bekasi, Dedi Djunaedi.
Kepada infobekasi.co, Selasa (19/9), Dedi pun melontarkan kritikannya terkait tersebut. Menurut dia, saat ini program SMA Terbuka yang induknya SMA Negeri tersebut, sebelum diluncurkan harus ada evaluasi menyeluruh disetiap daerah masing-masing di wilayah Jawa Barat.
“Seharusnya program yang diluncurkan untuk memperkuat sistem dan kualitas yang ada saat ini, bukan membuka SMA Terbuka terlebih dahulu,” kritik Dedi.
Ia pun mencontohkan, saat ini keberadaan SMA Negeri di Kota Bekasi seharusnya lebih difokuskan untuk menonjolkan kualitas dan mutu dari pendidikan yang ada serta menyediakan sarana dan prasarana fisik bagi sekolah yang masih menumpang.
Jika pembukaan SMA Terbuka ini nantinya menjadi sebuah permasalahan baru dimana adanya perbedaan pendapat dan pemikiran antara swasta dan negeri, maka program ini harus dievaluasi secara menyeluruh.
“Yang saya khawatirkan ketika SMA Terbuka ini dibuka, maka akan banyak siswa yang lari kesana dan swasta kekurangan siswa, maka kebijakan ini harus ditinjau kembali,” ungkapnya.
Untuk itu, Dedi berharap agar pembukaan SMA Terbuka yang induknya SMA Negeri seperti di Kota Bekasi, harus dimusyawarahkan terlebih dahulu ke semua pihak.
“Agar kedepannya tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” pungkasnya. (Apl)