Tidak hanya di Bali, suasana Hari Raya Nyepi juga terlihat di Kota Bekasi, tepatnya di Kampung Bali, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Di kampung tersebut suasana tampak sunyi. Tidak ada aktivitas warga sebagaimana yang terjadi di Bali pun terlihat di sepanjang komplek Jalan Merpati Bali, tempat bermukim warga Hindu di Bekasi.
Kampung Bali memang menjadi perhatian belakangan ini karena menjadi salah satu lokasi percontohan kerukunan umar beragama di Kota Bekasi. Pasalnya, di sana hidup berdampaingan warga Hindu dengan umat Islam.
Kampung ini juga terus dipersiapkan menjadi kawasan wisata lokal bernuansa Bali oleh Pemerintah Kota Bekasi. Di kampung ini, terdapat 64 kepala keluarga dengan 20 di antaranya adalah warga umat Hindu keturunan Bali dan selebihnya merupakan umat Islam.
Sikap toleransi tercermin dari umat Islam di Kampung Bali tersebut. Setiap tahun dalam perayaan Hari Raya Nyepi, termasuk tahun ini, mereka mengurangi kegiatan atau aktivitas di luar rumah yang menyebabkan keramaian.
Puji Lestari selaku Ketua RT011/RW09, Kampung Bali mengatakan, setiap perayaan Nyepi pihaknya memfasilitasi warga Hindu untuk beribadah dengan tenang. Salah satu caranya yakni, menutup akses keluar masuk Jalan Merpati Bali agar tidak ada lalu lalang kendaraan.
“Warga di sini sebagian melaksanakan ibadah Nyepi, kami yang beragama Islam atau yang lain saling menghargai,” kata Puji, Rabu (22/3/2023).
Biasanya lanjut dia, terdapat petugas keamanan yang disebut pecalang mengawasi lingkungan selama pelaksan ibadah Nyepi. “Kebetulan pecalang yang biasa jaga lagi sakit, makanya kami tutup pintu utara dan hanya dibuka akses masuk melalui pintu barat,” jelas dia.
Selain ibadah Nyepi bagi yang menjalankan, warga Kampung Bali Bekasi Utara rutin menggelar karnaval budaya.”Kemarin Karnaval Budaya dalam rangka HUT KE-26 Kota Bekasi sekaligus memperingati Tahun Baru Saka,” jelas dia.
Dalam Karnaval Budaya yang berlangsung pada Selasa (21/3/2023) kemarin, menampilkan kebudayaan khas Bali serta berbagai pertunjukan seni lainnya, seperti arak-arakan Ogoh-ogoh, marawis, dan Ondel-ondel. Warga setempat juga rutin mengadakan Munggahan dalam menyambut Ramadan.
“Karnaval Budaya kemarin juga sekaligus menyambut bulan suci Ramadan. Seperti biasa, karena saat ini kami juga sedang mempersiapkan Munggahan juga tapi tetap menjaga ketenangan dan tidak menimbulkan kebisingan dan mengganggu Umat Hindu,” ungkap Puji.