Kamis, Desember 7, 2023
More
    BerandaArtikelJelang Qurban, Dinas Pertanian dan Perikanan Lakukan Cek Kesehatan

    Jelang Qurban, Dinas Pertanian dan Perikanan Lakukan Cek Kesehatan

    Info Bekasi -

    Jelang Qurban, Dinas Pertanian dan Perikanan Lakukan Cek KesehatanMUSTIKAJAYA – Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Senin (28/8) melakukan pengecekan hewan qurban guna memastikan hewan yang akan disembelih pada hari raya iedul adha nanti memenuhi standar kesehatan.

    Petugas pemeriksa hewan qurban, Subronto mengatakan bahwa sejauh ini kondisi kesehatan kambing dan sapi yang dijual di Kota Bekasi sudah memenuhi kualifikasi kesehatan yang ditentukan.

    “Baik sekali kondisinya sejauh ini. Dari sekian banyak titik lokasi penjualan hewan qurban di Mustika jaya, kita hanya menemukan 6 hewan yang dalam kondisi kurang sehat. Yaitu terkena mata merah dan juga demam,” ujar Subronto kepada infobekasi.co.id usai melakukan pengecekan.

    Ia menjelaskan, sakit mata merah dan demam yang menyerang para hewan qurban ini dianggap normal karena masih bisa disembuhkan dalam jangka waktu beberapa hari saja.

    “Mungkin mata merah ini disebabkan perjalanan dari daerah asal kesini kan lelah kurang istirahat hewannya. Kebetulan juga makanannya mungkin kurang bagus, kurang segar. Mgkin daunnya udah kering dan pada layu. Atau air minumnya kurang. Jadi kondisi hewannya tidak sehat. Tapi ini tidak berbahaya kok, jadi cukup kita pisahkan sementara yang sakit untuk nantinya dijual kembali saat sudah sehat,” ucapnya.

    Menurutnya, selama penyakit yang menyerang para hewan qurban tidak membahayakan seperti terkena antrax atau semacamnya, maka tidak apa-apa.

    “Kalau antrax sih belum kita temukan dan mudah-mudahan tidak ada. Karena itu penyakit yang tidak boleh dipotong,” imbuh dia.

    Hewan qurban yang layak qurban, kata dia, secara fisik dapat terlihat dari pergantian gigi dan kerapihan gigi serinya. Selain itu, juga dapat dilihat dari umur si hewan.

    “Kalau untuk kambing minimal 1 tahun, sapi 1,5 tahun dan domba 2 tahun itu sudah layak qurban. Untuk masyarakat juga bisa meminta sertifikat kesehatannya kepada para pedagang untuk memastikan bahwa hewan sudah dicek kesehatannya oleh kami,” terangnya.

    Untuk daerah asal hewan qurban sendiri, Subronto menyebutkan rata-rata diambil dari Jawa Tengah, Madura, Wonosobo dan Jawa Timur.

    “Harapan kita dengan melakukan pengecekan ini adalah ingin meyakinkan bahwa hewan yang dipotong itu benar sehat, sehingga masyarakat yang mengonsumsi daging itu nanti sehat juga. Tidak kena efek-efek negatif dari penyakit hewan. Supaya masyarakat bisa ibadahnya tenang, dan kurbannya bagus,” pungkasnya.(sel)

    BACA JUGA

    IKUTI KAMI

    7,300FansSuka
    403,000PengikutMengikuti
    5,200PengikutMengikuti
    512PengikutMengikuti
    4,200PelangganBerlangganan

    TERBARU