INFOBEKASI.CO – Indonesia masuk 30 besar negara terkaya di dunia lho guys, bahkan rumornya indonesia akan bisa menjadi peringkat ke 7 sebagai negara terkaya di dunia. Wow!
Pengamat ekonomi kristiya kartika mengatakan, indonesia akan menjadi negara terkaya nomor 7 di dunia pada 2030. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis dari Goldman Sachs Global Economic.
Walaupun masih lama, tapi Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi negara termaju ya guys. Kita doakan saja semoga Indonesia menjadi negara termaju, sehingga masyarakat tidak lagi merasakan susahnya mencari Rizki.
Nah, majalah Forbes mengeluarkan daftar harta 50 orang terkaya di Indonesia yang untuk pertama kalinya pada tahun ini mencapai lebih dari US$100 miliar, sebagai karena program pengampunan pajak (tac amnesty) dan kenaikan nilai saham.
Hampir semua dalam daftar 10 orang terkaya Indonesia mengalami peningkatan harta sedikitnya 10% karena kenaikan saham dan kenaikan nilai saham Indonesia naik sekita 17% dalam waktu yang sama.
Untuk pertama kalinya, total harta dari 50 orang terkaya Indonesia melewati US$100 miliar, yaitu US$126 miliar, naik dari US$99 miliar tahun lalu.
Berikut daftar 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2017:
- R.Budi dan Michael Hartono, Djarum dengan kekayaan US$ 32,3 milar. Senilai dengan Rp. 440 Triliun.
- Eka Tjipta Wiidjaja, Sinar Mas Group dengan kekayaan US$ 8,8 miliar. Senilai dengan Rp. 199 Triliun.
- Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam, dengan kekayaan US$ 8,8 milira. Senilai dengan Rp 119 Triliun.
- Anthoni Salim, Indofood, dengan kekayaan US$ 6,9 miliar. Senilai US$ 6,9 miliar. Senilai dengan Rp 93 Triliun.
- Sri Prakash Lohia, Indorama Corporation, dengan kekayaan US$ 6,4 miliar. Senilai dengan Rp 86,5 Triliun.
- Boenjamin Setiawan, Kalbe Farma, dengan kekayaan US$ 3,65 miliar. Senilai dengan Rp 49 Triliun.
- 7. Chairul Tanjung, CT Group, dengan kekayaan US$ 3,6 miliar. Senilai dengan Rp 48 Triliun.
- Tahir, Mayapada Group, dengan kekayaan US$ 3,5 miliar. Senilai dengan 47,3 Triliun.
- Mochtar Riady, Lippo Group, dengan kekayaan US 3 miliar. Senilai dengan Rp 40,5 Triliun.
- Jogi Hendra Atmadja, Mayora Group, dengan kekayaan US$ 2, 7 miliar. Senilai dengan 36,5 Triliun.
Dalam pernyataannya, Forbes mencatat bahwa salah satu penyebab kenaikan harta ini adalah program tax amnesty atau pengampunan pajak yang memungkinkan orang-orang kaya itu mengumumkan aset mereka yang selama ini tidak diketahui dan membayar penalti ringan.
Menurtu Forbes sendiri, inilah yang ‘membuat presiden Komisaris Group Mayora, Jogi Hendra Atmadja, melompat 25 peringkat ke nomper 10, dengan harta US$ 2,7 miliar atau Rp 36,5 triliun, dari sebelumnya US$ 850 juta.
“posisi Indonesia, jika dilihat dari harta 50 orang terkayanya, meingkat di kalangan komunitas bisnis dunia,” kata Justin Doebele, Chief Editorial Advisor untuk Forbes Indonesia.
Forbes juga mencatat dua pendatang baru dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia, yang pertama adalah Arini Subianto di nomor 37 dengan harta US$ 820 juta atau sekitar hampir Rp 12 Triliun, yang mewarisi harta mendiang ayahnya, Benny Subianto.
Arini kini menjabar Presiden Direktur Persada Capital Investama dan mengawasi investasi mereka di produk-produk pemrosesan kayu dan kelapa sawit, serta pemrosesan karet dan batubara.
Laporan Oxfam dan INFID, berjudul “menuju Indonesia yang lebih setara,” menggunakan koefisien Gini (Gini Ratio) sebagai salah satu indikator yang menambarkan tingakat ketimpangan di Indonesia. Koefisien Gini diukur berdasarkan konsumsi keluarga akan barang, jasa, dan no-jasa.
Semakin besar koefisien Gini, maka semakin lebar kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Karena itu, pemerintah Indonesia didesak mengurangi ketimpangan ekonomi di indonesia, yang menempati peringkat enam dalam daftar negara dengan ketimpangan distribusi kekayaan terburuk di dunia.
Bank Dunia juga mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terus berlanjut di Asia Kurang Efektif dalam menangani kemiskinan dalam satu dekade terakhir.