INFOBEKASI.CO, BEKASI SELATAN – Sutradara dan Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), German. G. Mintapradja, menilai penayangan kembali film G.30S/PKI sah saja sebagai pembelajaran, namun dirasa kurang pas jika memaksa untuk menonton bersama.
“Film G.30S/PKI adalah film propaganda pada jamannya, itu kan propaganda jaman orde baru, tokoh-tokohnya adalah tokoh orde baru. Sekarang kan sudah bukan tokoh orde baru. Jadi, sebagai pembelajaraan boleh saja, tapi memaksa untuk menonton bersama itu kurang pas,” tuturnya kepada infobekasi.co.
Pria kelahiran 11 Juni 1959 ini tidak hanya berprofesi sebagai Sutradara dan dosen, melainkan sinematografer, Director of Photography, penulis dan jurnalis Indonesia yang telah terlibat dalam pembuatan sejumlah film ternama, seperti Cau bau kan (2001), biola tak berdawai (2002), Obama anak Menteng (2010) dan lainnya.
Selain itu, German yang juga pernah terlibat sebagai juri film bioskop dalam Festival Film Indonesia ini menganggap, Film G30S/PKI sebagai bagian dari sejarah dan menarik jika ada ide untuk membuat ulang film tersebut.
“Jangan film hanya satu sudut pandang, seorang J.F Kennedy yang ditembak, itu ada 5 film tentang dia boleh saja. Kenapa tidak kita? Walaupun based on true story, kan tetap film fiksi. Jadi jangan cuma satu, tidak ada masalah,” katanya
Menurutnya, pembuatan kembali film G30S/PKI akan lebih baik juga dibuat oleh anak-anak muda.
“Anak muda bikin baru, malah diharuskan,” pungkasnya.
Pemutaran Kembali Film G30S/PKI hingga kini menuai kontroversi di kalangan masyarakat, namun ia berpendapat bahwa film itu suatu kekuatan yang perlu disadari oleh semua masyarakat.
“Film G30S/PKI sekarang jadi omongan, kenapa baru sekarang? Arti positifnya seberapa pentingnya film, film adalah sesuatu kekuatan dan film itu penting. Itu yang harus disadari oleh kita semua,” pungkasnya. (Ren)