INFOBEKASI.CO, BEKASI SELATAN – Sebagai Kota yang guyub, kegiatan Subuh Keliling (Suling) menjadi satu agenda yang kerap dibudayakan oleh masyarakat Kota Bekasi sejak dulu. Namun, seiring berjalannya waktu, antusiasme masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini menjadi semakin menurun.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bekasi berinisiatif untuk kembali membangkitkan semangat masyarakat membangun kebiasaan baik Sholat subuh berjamaah tersebut dengan agenda yang sama, Suling, melalui kegiatan evaluasi DMI, Rabu (28/9).
“Kita berusaha mengadakan kembali gerakan suling untuk membudayakan masyarakat dalam subuh berjamaah di masjid. Sekarang ini kan banyak masyarakat yang solat subuhnya dirumah, padahal solat di masjid pahalanya lebih besar 27 derajat,” ujar Dewan Pakar DMI Kota Bekasi, Adi Firdaus saat ditemui infobekasi.co
Menurutnya, masyarakat Kota Bekasi dirasa masih belum siap mental dan adanya degradasi keagamaan.
“Kita belum siap mental. Pembangunan fisik sedemikian rupa tapi tidak seimbang dengan pembangunan manusia. Akhirnya dengan kemajuan matrealis ini kan degradasi. Itu yang saya sayangkan,” paparnya.
Ia menyebutkan, program yang diinisiasi oleh DMI sejak masa kepemimpinan Walikota Bekasi Nonon Sontanie ini sebetulnya masih terus berjalan, hanya saja, warga yang masih aktif dapat dihitung hanya beberapa kecamatan, seperti Jatiasih dan Pondok Gede.
“Program ini digulirkan sudah sejak lama. Ini budaya Bekasi yang guyub. Cuma karena sekarang masyarakatnya semakin heterogen dan individualis jadi dengan adanya gerakan suling ini kita harap masyarakat bisa meningkat produktivitasnya. Karena kan bangun lebih pagi. Selain itu, masyarakat yang awalnya nggak saling kenal, dengan ini bisa saling sapa,” pungkas dia. (sel)