INFOBEKASI.CO – Berita duka datang dari tanah suci. Setelah jamaah melaksanakan rangkaian ibadah haji. Dua jamaah haji asal Kota Bekasi dikabarkan meninggal dunia.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi Sri Siagawati menyampaikan bahwa kedua jemaah tersebut meninggal pada Senin (18/6) di Mina.
“Baru saja semalam saya mendapat berita duka,” kata Sri Siagawati.
Jemaah pertama atas nama Dwianto Suprayitno yang tergabung dalam kloter JKS 23, meninggal dunia pada usia 53 tahun.
Berikutnya adalah jemaah atas nama H Suparman Ngisom Sadikara bin Ngisom yang tergabung dalam kloter JKS 29, meninggal dunia pada usia 64 tahun.
Berdasarkan informasi yang ia terima, jemaah asal Kota Bekasi tersebut meninggal dunia akibat sakit. Sebagian besar jemaah disebut memiliki keluhan sakit pada area pernapasan.
“Karena mobilitas manusia yang banyak di Mina, mereka juga habis melontar jumroh. Alhamdulillah rangkaian hajinya sudah dilaksanakan,” kata Sri Siagawati.
Selasa siang kemarin, Sri Siagawati memastikan bahwa kabar duka tersebut telah tersampaikan kepada keluarga jemaah. Keduanya akan dimakamkan di tanah suci.
“Surat keterangan dari maktabnya saat ini dalam proses,” kata Sri Siagawati.
Setelah melaksanakan seluruh rangkaian ibadah pada puncak haji, jemaah kembali ke penginapan. Jemaah akan kembali ke tanah air pada Jumat (21/6), diperkirakan tiba di Kota Bekasi (22/6).
Selain tata cara pelaksanaan ibadah haji, kondisi kesehatan jemaah memang menjadi perhatian penting pada petugas mengingat suhu yang sangat panas.
Sebelumnya petugas kloter JKS 29, Erti Herlina menyampaikan ada beberapa jemaah yang terdeteksi memiliki komorbid atau penyakit bawaan, sebagian besar hipertensi dan diabetes. Ini menjadi perhatian penting menjelang puncak haji.
Dikabarkan bahwa cuaca panas ekstrim di Arab Saudi mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah.
“Cuaca memang sangat panas, jadi kami seluruh petugas berkonsentrasi atau fokus menjaga agar seluruh jemaah ketika di Arafah itu tidak terlalu sering berada di luar tenda dan menjaga kenyamanan selama berada di dalam tenda,” kata Sri Siagawati.
Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah sebelumnya menyampaikan bahwa belum ada jemaah haji Indonesia yang tercatat secara spesifik meninggal dunia akibat Head Stroke atau serangan panas. Namun, suhu panas ekstrim ini mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah.
Disampaikan bahwa sebagian besar faktor utama jemaah haji RI meninggal dunia adalah penyakit bawaan seperti jantung iskemik, jantung hipovolemik, radang paru-paru, neoplasma, pneumonia, asma, gagal ginjal, tuberkulosis, dan hipertensi paru. (Alvin)