INFOBEKASI.CO – Sehari sebelumnya Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengkonfirmasi 1 orang warga positif virus Monkeypox atau cacar monyet. Ada 8 orang yang suspek cacar monyet. Dan satu orang dalam perawatan dan isolasi karena positif setelah uji laboratorium.
Melalui penjelasan Dinas Kesehatan Kota Bekasi, rincian kasus cacar monyet sebanyak dua kasus luar Kota Bekasi dan satu kasus Kota Bekasi, dan sisanya 5 kasus negatif Kota Bekasi dirinci 2 sembuh, dan tiga orang kontak erat.
“Satu orang positif cacar monyet di Kota Bekasi, Tn AR (L) berdasarkan status NAR (New All Record), Big data Kemenkes RI dan sedang menjalani isolasi di RS dengan status Mpox – Konfirmasi bergejala dengan hasil lab positif. Sedangkan dua orang positif menjalani isolasi di luar Kota Bekasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tanti Rohilawati dalam keterangannya kepada Humas Kota Bekasi.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kota Bekasi mengeluarkan Surat Edaran Nomor : 440/7654/Dinkes.set tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox (monkeypox) di Kota Bekasi.
Surat edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi aparatur Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Rumah Sakit, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas dan Klinik).
Saat ini, cacar monyet atau Mpox (Monkeypox) merupakan emerging zoonosis yang disebabkan virus Monkeypox (anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae). Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar 2 – 4 minggu, namun dapat berkembang menjadi berat hingga kematian (Case Fatality Rate 3- 6%).
Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Penularan paling berseiko melalui hubungan sex.
Mpox pernah ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada tanggal 23 Juli 2022 dan status PHEIC telah dicabut pada tanggal 11 Mei 2023.
Meskipun demikian,kasus masih terus dilaporkan oleh berbagai negara. Jumlah akumulatif kasus sejak 1Januari 2022 hingga 26 September 2023 sebanyak 90.618 kasus dengan 157 kematian yang dilaporkan dari 115 negara. Dua regional yang melaporkan kasus paling banyak pada bulan September yaitu Pasifik Barat (51,9%) dan Asia Tenggara (18,1%). (Alvin)