Jumat, Februari 7, 2025
More
    BerandaArtikel'Bekasi Tak Mau Join Bogor, Pilih Jadi Jakarta Tenggara'

    ‘Bekasi Tak Mau Join Bogor, Pilih Jadi Jakarta Tenggara’

    Info Bekasi -

    Wali Kota Bogor Bima Arya tengah melakukan kajian khusus pembentukan Provinsi Bogor Raya. Kajian tersebut dilakukan tim khusus yang dibentuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor.

    Beberapa wilayah yang bisa menjadi bagian dari Provinsi Bogor Raya adalah Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cianjur, Depok, Kota Bogor, Karawang, dan Subang.

    Sayangnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tidak menyutujui hal tersebut. Ia mengatakan sebagian besar warga Kota Bekasi setuju bukan ke Bogor Raya tapi ke Jakarta.

    “Kalau dijajak pendapat pasti 60, 70, 80 persenlah pasti, karena DKI kan punya support yang luar biasa. Tapi kemarin saya baca di medsos, ya karena DKI mau menguasai (TPST) Bantargebang. Apa yang dikuasai? Orang di sana dia, TPA juga milik dia kok bukan punya kita, kecuali nggak ada yang dikuasai apalagi dalam satu kesatuan antardaerah, satu kesatuan nasional kan NKRI,” ujar Rahmat Senin lalu seperti dilansir detikcom.

    Selain itu, pria yang akrab disapa Pepen itu menyatakan ada beberapa keidentikan antara Kota Bekasi dan Jakarta. Selain dari sisi historis, Bekasi memiliki kultur yang mirip dengan Jakarta.

    “Bogor mah gagas Provinsi Bogor Raya. Kita sampaikan Bekasi itu polisinya sudah ke Polda Metro Jaya, tentaranya ke Jayakarta. Administratif hirarkisnya. Saya kan delapan keturunan di Bekasi ya, dulu keresidenan Jatinegara itu, Jatinegara, Cilincing, Bekasi. Tahun 76 Cilincing-Cakung diambil menjadi Jakarta. Tahun 50-an Bekasi itu keluar Jatinegara. Tahun 76 Cilincing-Cakung diambil, kita dapat stadion. Nah sekarang kita tinggal hasil pemekaran kabupaten/kota tentunya punya historis budaya, sejarah,” ujar Pepen.

    Mengenai penamaannya sendiri, Pepen tidak mau ambil pusing. Jika Bekasi masuk ke Provinsi Jakarta, dia setuju bila Bekasi berubah nama menjadi DKI Jakarta Tenggara.

    “Dulu itu Jatinegara sampai ke (Bekasi) selatan. Nah katanya ada DKI Jakarta Tenggara, whatever lah mau DKI Jakarta Tenggara. Pada prinsipnya, di sini ada kepala daerah, ada DPRD. Sepanjang semua adalah kepada kepentingan dan percepatan pembangunan kenapa tidak?” lanjutnya.

    Sumber : www.cnbcindonesia.com

    BACA JUGA

    IKUTI KAMI

    7,300FansSuka
    403,000PengikutMengikuti
    5,200PengikutMengikuti
    512PengikutMengikuti
    4,200PelangganBerlangganan

    TERBARU