Hari Raya Idul Adha merupakan hari raya yang diperingati seluruh umat Islam di dunia. Hari raya tersebut memperingati peristiwa qurban yang dialami oleh Nabi Ibrahim as kepada putranya yaitu Nabi Ismail as sebagai wujud kepatuhan kepada Allah SWT. Sebelum Nabi Ibrahim as mengorbankan putranya, Allah SWT menggantikan Ismail dengan domba. Untuk memaknai kejadian ini hewan ternak disembelih sebagai qurban setiap tahun.
Pada Hari Raya Idul Adha umat Islam pun berlomba-lomba untuk bisa menyembellih hewan qurban. Tak hanya dari kalangan orang yang mempunyai penghasilan yang cukup, beberapa orang yang memiliki keterbatasan penghasilan pun bisa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk berkurban.
Berikut kisah inspiratif dari orang yang kurang mampu namun mempunyai niat dan semangat untuk bisa berkurban di Hari Raya Idul Adha.
1. Yu Timah
Yu Timah adalah seorang nenek yang menjual nasi bungkus dan tinggal sendiri di rumah berlantai tanah dan berdinding anyaman bambu. Nampaknya Yu Timah sudah memiliki niat dan tekad yang kuat untuk berkurban di Hari Raya Idul Adha. Beliau menabung sedikit demi sedikit hingga akhirnya saldo tabungannya mencapai 650 ribu rupiah dan sudah cukup membeli seekor kambing untuk dikurbankan di Hari Raya Idul Adha.
2. Arif
Arif atau yang sering disapa Aep adalah seorang pemulung di daerah Bekasi yang mampu membeli hewan qurban di Hari Raya Idul Adha. Arif memulung barang bekas di sekitar kawasan Taman Wisma Asri Dua, Teluk Pucung, Bekasi Utara, dari jam 21.00 WIB hingga menjelang pagi. Kisah inspiratif Aep ini disampaikan juga ke platform media sosial seperti Instagram dan twitter. Di instagram, kisah Aep diceritakan oleh @asep_adang. Sementara di twitter kisah aep diceritakan oleh akun @BacaSaung.
3. Bambang
Bambang adalah seorang penarik becak asal Purworejo, Jawa Tengah. Pada tahun 2013 lalu beliau membeli seekor sapi untuk di qurbankan pada Hari Raya Idul Adha. Bambang menabung selama 5 tahun dari profesinya sebagai tukang becak untuk membeli sapi seharga 13 juta. Penghasilannya sebagian disisihkan dan diletakan di jok becak miliknya.
4. Sahati
Sahati adalah seorang lansia warga kampung Lebak, Sukabumi yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung. Beliau memiliki niat yang mulia untuk berkurban walau penghasilannya di dapat dari menjual botol, plastik, dan barang-barang bekas lainnya. Sahati menyisihkan sebagian dari penghasilannya dan dititipkan ke adiknya Bu RT setempat. Beliau menyisihkan penghasilannya selama tujuh tahun hingga membuahkan hasil pada tahun 2013. Beliau berhasil membeli domba untuk dikurbankan di Hari Raya Idul Adha.
5. Mbah Painem
Mbah Painem adalah seorang nenek berusia 74 tahun yang berasal dari Desa Sumberoto Kabupaten Malang. Di wilayahnya beliau termasuk masyarakat yang kurang mampu. Namun ketidakmampuan beliau dalam urusan ekonomi tidak menghalangi niat beliau untuk berkurban. Beliau hampir setiap tahun berkurban. Menurut beliau berkurban itu bukan masalah kemampuan tetapi kemauan. Pokoknya ketika memiliki niat dan mau berusaha ternyata beliau bisa. Ketika Mbah Painem ditanya, kenapa suka berkurban, jawaban beliau sangat mengharukan. Beliau mengatakan tujuannya suka berkurban yaitu agar nanti ketika meninggal beliau dimudahkan oleh yang maha kuasa.
Nah itu dia 5 kisah inspiratif dari orang yang tidak mampu namun memiliki niat dan semangat yang kuat untuk berkurban. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat dan bisa menginspirasi kita semua untuk berkurban. (Fiqih)